Rabu, 12 Juli 2017

SHARPEYE™ Radar Technology Chosen by Two Indonesian Ports

SBS-800 Upmast X-Band SharpEye™ [Kelvin Hughes]

Kelvin Hughes, is pleased to announce that two ports in Indonesia have selected variants of the company’s SBS-800 Upmast X-Band SharpEye™ range to ensure the safe entry and exit, management and monitoring of vessels.

The second largest port in Indonesia, Surabaya has opted for the SBS-800-2. The centre of cargo distribution for East Java and a gateway to Eastern Indonesia, Surabaya is accessed from the North through the Madura strait, a 25-mile-long, 100m wide and 9.5m deep channel between East Java and Madura Island. The port has multi-purpose terminals, handling general cargo, bulk carriers, gas carriers, tankers, container vessels, Ro-Ro and passenger vessels.

The port of Bitung is being developed as an international hub and currently handles general bulk cargo, tankers, containers and cruise vessels. It is located in the Lembeh Strait, 50km east of Manado. The Bitung Port of Administration has selected the SBS-800-3 pulse Doppler radar with frequency diversity.

The SBS-800 radar systems are designed to align with the 'Basic' and 'Standard' capability types of IALA V-128. With their patented, solid-state SharpEye™ technology, they transmit a low power pulse sequence which enables short, medium and long range radar returns to be detected simultaneously.

Doppler processing of the radar returns provides coherent information concerning target velocity and enables the detection of very small and slow moving objects with a low Radar Cross Section (RCS). Through a series of electronic filters, the SBS-800 is able to distinguish between targets of interest and sea, rain and land clutter.

In addition, with no magnetron required for the system, maintenance costs are significantly reduced.

  ★ Kelvin Hughes  

Serangan "Malware" Ancaman Baru Pertahanan Indonesia

Ilustrasi

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebutkan bahwa serangan piranti lunak perusak atau malware menjadi ancaman baru yang dapat mengganggu sistem pertahanan Indonesia.

"Perang konvensional berupa adu kekuatan alutsista saat ini potensinya kecil. Dunia dan Indonesia sedang dihadapkan pada ancaman malware, ini baru dan sedang populer," jelas Menhan ketika menjadi pembicara di Indonesia International Defense Science Seminar yang diadakan di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mengatakan serangan baru tersebut, juga berpeluang mempengaruhi stabilitas keamanan nasional.

"Malware bisa mengganggu kinerja seluruh pihak, tidak ada target tertentu. Ini menjadi berbahaya ketika menyerang data yang sensitif bagi negara, tentu akan menjadi ancaman bagi pertahanan Indonesia," ujar Ryamizard.

Bahkan, menurut dia, selain mengganggu pertahanan nasional malware juga dapat mengusik kehidupan masyarakat secara langsung.

"Virus jenis ransomware yang baru-baru ini masuk ke Indonesia tujuan utamanya adalah untuk memeras korban. Pekerjaan masyarakat akan terganggu, dan bisa jadi menciptakan rasa frustasi di kalangan masyarakat karena pemerasan yang terjadi, ini juga perlu diantisipasi," kata Menhan.

Oleh karena itu, ia menuturkan perlu ada kolaborasi dari sejumlah negara untuk melawan masuknya piranti lunak perusak ini.

"Serangan ini menjadi musuh bersama, makanya harus ada kerja sama dengan banyak negara untuk menghalau serangan siber tersebut," tuturnya.

 Serangan mobile malware naik tiga kali lipat di Q1 2017 


Aksi kejahatan siber global ransomware tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Sebaliknya, dilaporkan mengalami peningkatan volume mobile ransomware sebesar tiga kali lipat selama beberapa bulan pertama di tahun 2017.

"Lanskap ancaman mobile khususnya ransomware jauh dari tanda-tanda perlambatan di Q1 2017. Ransomeware yang menargetkan perangkat mobile melonjak dengan jenis ransomware baru dan modifikasi yang terus berkembang," kata Roman Unuchek, Senior Malware Analyst Kaspersky Lab, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA News, Senin.

"Pengguna perlu memahami bahwa penyerang dapat - dan akan terus - mencoba untuk memblokir akses data mereka, tidak hanya di PC tetapi juga pada perangkat mobile mereka," sambung dia.

Menurut laporan Kaspersky Lab Malware Report for Q1, jumlah file mobile ransomware yang terdeteksi mencapai 218.625 selama kuartal pertama tahun ini.

Angka ini meningkat dibandingkan dengan 61.832 pada kuartal sebelumnya di mana jenis mobile ransomware Congur menyumbang lebih dari 86 persen.

Ransomware Congur merupakan sebuah blocker - membuat atau mengatur ulang PIN (passcode) perangkat sehingga tidak memungkinkan pengguna menggunakan perangkat, dan kemudian meminta mereka untuk menghubungi pelaku kejahatan melalui QQ messenger untuk membuka blokir tersebut.

Bahkan dalam beberapa varian, ini mengambil keuntungan lebih lanjut dari hak administrator untuk menginstal modul mereka dalam folder sistem sehingga membuat modul ini hampir tidak mungkin untuk dihapus.

Meski demikian, Trojan-Ransom Android OS Fusob tetap menjadi mobile ransomware populer di kuartal pertama, terhitung hampir 45 persen pengguna diserang oleh mobile ransomware.

Setelah dijalankan, Trojan meminta hak administrator, mengumpulkan informasi tentang perangkat, termasuk koordinat GPS dan riwayat panggilan, dan mengunduh data ke server jahat. Setelah itu, kemungkinan ada perintah untuk memblokir perangkat.

Amerika Serikat menjadi negara yang paling terpukul oleh mobile ransomware di Q1, dengan ransomware Svpeng menjadi ancaman yang paling luas.

Tidak hanya itu, laporan tersebut menunjukkan bahwa ransomware yang menargetkan semua perangkat, sistem dan jaringan juga terus bertambah, dengan 11 jenis kriptor baru dan 55.679 modifikasi baru bermunculan di Q1.

Secara kesuluruhan, 55.679 modifikasi ransomware Windows baru terdeteksi selama kuartal tersebut di mana mengalami peningkatan hampir dua kali lipat di Q4 2016 (29.450). Sebagian besar modifikasi baru ini termasuk dalam keluarga Cerber.

Laporan Kaspersky Lab Malware Report for Q1 juga menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dari sisi serangan mobile malware.

Ada sebanyak 32,97 persen pengguna produk mobile security dari Kaspersy Lab di Indonesia yang terdeteksi mengalami serangan mobile malware.

  ★ antara  

Selasa, 11 Juli 2017

Keel Laying Pembangunan 3 Kapal Angkut Tank

Multiyearshttp://poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2017/07/aslog.jpgAslog Kasal Laksmana Muda Mulyadi didampingi Danlanal Lampung Kolonel Laut (P) Kelik Haryadi saat peletakan lunas kapal pembangunan tiga unit kapal angkut tank.

Asisten Logistik (Aslog) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Muda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P. menghadiri prosesi Peletakan Lunas Kapal (Keel Laying) pembangunan tiga unit kapal TNI AL jenis angkut tank di galangan kapal PT. DRU Bandar Lampung, Senin (10/7/2017) kemarin.

Keel Laying ditandai dengan penekanan Sirine dan Pengelasan Lunas Kapal oleh Aslog Kasal yang dilanjutkan dengan penanda tanganan berita acara oleh Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Disadal) dan PT. DRU.

Dalam sambutannya Aslog Kasal Laksda Mulyadi, menyampaikan bahwa pembangunan tiga unit kapal perang TNI AL jenis Angkut Tank (AT) 5-6-7 merupakan realisasi dari rencana dan strategi pembangunan kekukatan TNI AL sekaligus komitmen TNI AL dalam mengimplementasikan UU nomer 16 tahun 2012, yaitu pemberdayaan industri dalam negeri.

Ditambahkannya bahwa pembangunan kapal dengan kualitas yang sudah disertakan dalam spektek dikendalikan dan diawasi oleh satgas, juga bermitra dengan pengawas yang independen dari Lloyd’s Register, Keel Laying adalah sangat penting dalam pembangunan sebuah kapal perang, pembangunan yang tepat waktu tepat mutu dibutuhkan kerja keras dan kerja serius.”

Aslog Kasal juga menyampaikan pesan dan ucapan terima kasih kepada semua karyawan yang telah ikut andil besar dalam pembangunan kapal tersebut. “Apapun yang dikerjakan mereka ikut andil besar untuk mempertahan NKRI, mengapa ? kalau kapal ini sudah jadi dan beroperasi di wilayah NKRI,di situ kelihatan dampak penangkalannya, artinya sekecil apapun mereka punya peran”.

Sampaikan rasa bangga ini kepada seluruh karyawan pada saat kumpul-kumpul, sampaikan pengertian bahwa mereka sedang membuat alat yang nantinya menjaga NKRI, jadikan kebanggannya sebagai pemicu dalam membangun kapal perang yang hebat,” tambah Laksda Mulyadi.

Selesai acara peletakan lunas kapal dilanjutkan dengan foto bersama dan peninjauan langsung proses pembangunan kapal AT-5, AT-6 dan AT-7 dalam area galangan.

Dalam acara tersebut Aslog Kasal beserta rombongan yang terdiri dari Waaspotmar Laksma TNI Sigit Setiyanta, Kadislaikmatal Laksma TNI Sudarmoko, S.E., M.M.,Kadislitbangal Laksma TNI Ir. Arief Maksum dan Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, S.T.diwakilkan Sekdisadal,dalam kegiatannya hingga selesai didampingi oleh Komandan Lanal Lampung Kolonel Laut (P) Kelik Haryadi, S.H., M.Si., Dansatgas Yekda Kapal AT-4, Dansatgas Yekda Kapal AT-5-6-7, Dirut PT. DRU dan para Manager serta para Perwira lainnya dari Mabesal, Lanal Lampung, Satgas Yekda Kapal juga pengawas dari Lloyd’s Register. (rilis/sir)

  Poskota  

Senegal Siap Order Kapal Perang PT PAL

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl4tEdNoE6RFhSm4yaEFvqye93Z23VzxycaRgsffWGVnRuCe5AZrp_71K-X6Ot9eK5ej2V8zJUa42q4SR8IjpBZsgfORT3FLZ4eusl22YEInPqzAwmwJBsxdHdmWYddYNyo22DjZXEI59Y/s1600/1028+SSV+14022+GM+01.pngIlustrasi

Produk industri pertahanan Indonesia melalui beberapa badan usaha milik negara (BUMN) mulai diminati beberapa negara di Benua Afrika. Salah satunya Senegal.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menjelaskan, Senegal siap membeli produk kapal perang buatan PT PAL (Persero).

Senegal sudah membicarakan mengenai pembelian kapal perang dengan PAL, kita tunggu saja,” kata Harry, Jakarta, Senin (10/7/2017).

Seperti diketahui, kapal perang jenis PKR atau kepanjangan dari Perusak Kawal Rudal ini merupakan kapal perang yang difungsikan untuk menyerang antar prukaan. Kapal ini juga dilengkapi dengan torpedo dan rudal yang mampu menenggelamkan kapal lawan.

Sementara jenis LPD atau Landing Platform Dock adalah kapal angkut personil yang cenderung memiliki ukuran yang lebih besar dari PKR. Kapal ini mampu mengangkut ribuan personel, 22 kendaraan lapis baja, dan sejumlah helikopter.

Jika ini nanti dikirim, maka akan menjadi kapal PAL pertama yang dimiliki oleh negara di Afrika,” ucap Harry.

Selama ini produk industri pertahanan RI yang sudah merajalela di daratan Afrika adalah produk senjata dan kendaraan tempur dari PT Pindad (Persero) dan pesawat dari PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Untuk Senegal, bahkan beberapa waktu lalu telah menerima produk CN235 buatan PT DI. Saat ini Senegal tengah menambah satu lagi pemesanan pesawat jenis yang sama ke PT DI.

Pesawat kedua yang akan difungsikan untuk patroli udara ini akan dikirimkan PT DI pada 2018.

 ♖ Liputan 6  

PT Pindad Kaji Debut di Pasar Modal

Alternatif pencarian sumber danaKendaraan tempur Komodo 4x4 Atlas produksi PT Pindad [IMF]

PT Pindad (Persero) mulai melirik sumber pendanaan dari pasar modal. Menariknya, ini merupakan aksi korporasi perdana bagi produsen senjata itu di lingkup pasar modal.

Direktur Pindad Achmad Sudarto mengatakan, ada dua pilihan instrumen sumber pendanaan. Manajemen tengah menimbang apakah akan merilis Medium Term Notes (MTN) atau Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Tapi harapannya, kami bisa meraih dana segar Rp 500 miliar,” ujar Achmad, Jumat (7/7).

Ia menambahkan, sebelumnya Pindad belum pernah mencari sumber pendanaan melalui pasar modal. “Kenapa pasar modal, karena pendanaan dari pasar modal lebih murah,” imbuh pria yang sebelumnya menjabat Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) itu.

Salah satu dari dua instrumen pasar modal itu ditargetkan bisa terbit di sisa tahun ini. Untuk saat ini, lanjut Achmad, prosesnya sudah dalam tahap akhir pemeringkatan. Ia berharap, Pindad bisa memperoleh rating minimal A+.

Pindad berencana menggunakan dana hasil aksi korporasinya itu untuk penambahan kapasitas produksi. Dengan alasan bukan perusahaan terbuka, Achmad enggan merinci target kapasitas produksi Pindad. Yang pasti, penambahan kapasitas produksi bukan hanya difokuskan pada produksi senjata tapi juga segmen bisnis lain milik Pindad seperti alat berat.

   Kontan  

Indonesia Selects DSME for Submarine Overhaul Contract

DSME has been selected to partner PT PAL for repair and overhaul work on Indonesia's lead Cakra-class boat. Project will extend operational life of the diesel-electric submarine to 2024 http://www.janes.com/images/assets/182/72182/p1347542.jpgThe TNI-AL's lead 209/1300 Cakra-class submarine, KRI Cakra. (DSME)

Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) has been selected to carry out maintenance, repair, and overhaul (MRO) work on the Indonesian Navy's (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL's) lead Cakra (Type 209/1300)-class diesel-electric submarine, industry sources confirmed with Jane's on 11 July.

The South Korean company will partner with Indonesian state-owned shipbuilder PT PAL as joint lead contractors in the project, which seeks to overhaul KRI Cakra 's machinery, and see the installation of new electro-optical and GPS components on the boat's periscope mast.

The contract also includes general hull rehabilitation works, and a replacement of the submarine's combat management system (CMS). These works are expected to involve a number of other sub-contractors, but the names are not immediately available.

Jane's first reported in November 2015 that the Indonesian government has received proposals from DSME and DCNS for the USD 40 million project, which seeks to extend the service life of Cakra till at least 2024. Jane 's understands that DSME was selected due its technology transfer proposals, which were deemed to be more beneficial for the local shipbuilding industry.

Cakra is one of two Type 209/1300 submarines currently operated by the TNI-AL. The boats were built by German shipbuilder Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), and have been in service since 1981. According to Jane's Fighting Ships, the platform features an overall length of 59.5 m, an overall beam of 6.2 m, and a hull draught of 5.4 m, and is armed with eight 533 mm torpedo tubes.

 ♖ IHS Jane's  

Senin, 10 Juli 2017

Kebijakan Ditolak Investor

Susi Sebut Mau Investasi atau Nyolong?Menteri Susi mengaku heran dengan sikap investor yang keberatan dengan peraturan penenggelaman kapal ex asing yang menangkap ikan secara ilegal. Foto/Ilustrasi

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku heran dengan sikap investor yang berkeberatan dengan peraturannya mengenai penenggelaman kapal ex asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal (illegal, unreported, unregulated/IUU fishing) di wilayah perairan di Indonesia. Padahal, pihaknya hanya akan menenggelamkan kapal yang terbukti bersalah dan melanggar aturan.

Dia mengungkapkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya menenggelamkan kapal asing yang melakukan tindakan IUU fishing. Jadi, investor yang memang berniat berinvestasi di Tanah Air tak perlu khawatir dengan kebijakan tersebut.

"Saya bingung, masa penenggelaman kapal membuat investor tidak nyaman. Kalian mau invest atau mau nyolong? Jadi dalam satu list keberatan pengusaha investasi di Indonesia salah satunya adalah penenggelaman kapal. Kita kan hanya tnggelamkan kapal yang dicuri," katanya di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Senin (10/7/2017).

Menurutnya, KKP memiliki standard operating procedure (SOP) mengenai penenggelaman kapal. Jika memang tidak terbukti bersalah, maka kapal tidak perlu takut berlayar di laut Indonesia. "Kita semua punya SOP, punya aturan yg tdiak mungkin tenggelamkan kapal yg lewat saja. Kalau nyuri pasti kita tenggelamkan," imbuh dia.

Mantan Bos Susi Air ini berpesan, apapun yang terjadi di masa mendatang, kebijakan penenggelaman kapal eks asing yang melakukan aksi IUU fishing tidak boleh dihentikan. "Banyak kalangan yang tidak ingin, karena ini jadi detterence effect. Saya mohon ini dijaga dan disuarakan," tandasnya. (akr)

   sindonews  

Minggu, 09 Juli 2017

Kerjasama Industri Strategis Bersama Turki

Senilai US $ 520 millionKunjungan resmi Presiden RI, Jokowi selama dua hari di Ankara, Turki, menghasilkan kerjasama industri strategis mencapai US $ 520 million. Kerjasama dalam membangun dan produksi ini melibatkan BUMNIS (Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis). Berikut sekilas rangkuman dari berbagai media.

https://i.ytimg.com/vi/_NJWpzP-WHA/maxresdefault.jpg

Bersama PT PAL Indonesia, perusahaan energi Turki, Karadeniz akan membangun 4 unit kapal pembangkit listrik untuk Indonesia. Kesepakatan ini dicatat senilai US $ 320 million. [wikimedia]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZ-JZl3ABQiQfTwnTCcWh4yoRT8CRh_CFdtxdWwt6gpPi371jkPg6ovnXCebrznN2EivvWTH0oGNGWqFG0MZGdyx3IX9XZPBiilpVYbgd9cd7qn8zodWsk9NYEzcMck__Em2tGaItBwU/s1600/type212_9.jpg

Juga dalam MoU yang disepakati bersama, Indonesia melalui BUMNIS, PT PAL akan kerjasama dengan galangan kapal Turki membangun kapal selam dari desain yang pernah ditawarkan sebelumnya tipe U214. [google]
https://keliping.files.wordpress.com/2017/02/n245-dua.jpg

Dengan PT Dirgantara Indonesia juga disepakati kerjasama membangun pesawat CN 245 kedepan. Selain itu juga PT DI menawarkan pesawat barunya, N219. [PT DI]
http://dirilispostasi.com/images/uploads/iha_(3).jpg

Kesepakatan bersama PT DI ini juga membolehkan BUMNIS membangun secara lisensi dan memasarkan pesawat tanpa awak UAV TAI Anka di wilayah Asean. Indonesia sendiri membutuhkan UAV MALE (Medium Altitude Long Endurance) ini untuk patroli di wilayah perbatasan. Kesepakatan ini diyakini senilai US $ 200 million. [dirilispostasi]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnqtJO5HgP_vuxNX1j2QG_7vuvnLR81cn6_KSQ_fxTDebUe2S611AyhAvu7f_JYCh8nCoiOKaSq02OOiQl5pmVTs7hovgFvO_5Cexe_i5jvNVRjxshd8_r2R3a9JLhLDwC5NA2pcaya7we/s1600/361786.jpg

Untuk kebutuhan darat, PT Pindad telah memulai kerjasama dengan FNSS Turki, membangun ranpur medium tank Kaplan dan akan dipamerkan kepada umum pada HUT TNI bulan Oktober tahun ini. [FNSS]

Proyek kedepan PT Pindad juga akan membangun dan memproduksi truk bersama Turki. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kesepakatan ini di harapkan dapat diproduksi secepatnya, bukan hanya kesepakatan dalam MoU saja. [Ilustrasi/youtube]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYIzEzZmEmLq_2OIBXl8V0z740Oa6jPK0AqzXKt_QaGWnXbO7IBEDDM874aDaFwpPsp5KYwmiJTUsAko7Glwp3DgQIp8M0BXQ_Q4T8npc-Dcko-enVhUk-Ms4c-F6-OdNmBnrFPnydkEk/s1600/Manpack+Alkom+FISCOR-100+Alat+Komunikasi+Anti+Sadap+dan+Anti+Jamming+Buatan+PT+LEN.jpg

Sedangkan PT LEN akan berkerjasama memproduksi sistem alat komunikasi bersama Turki. [Ilustrasi/google]
   Garuda Militer  

Nepal Pesan Pesawat Militer PT DI

Kontrak telah ditandatanganihttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPK4_mAiP7mUHEf3_iKYWYcTrkrpRBEr8SEFmM032sSf_d4Dc8eJX_oYO4p1qKSz6XjtfP7vBaCMvFbYXSmX5toTQ7vH6qBerpU7WEraVr5vLzTFn5lwCS0cNEyfW2HIdyrFkQ8uYmleA/s1600/cn-235-dakar.jpgPesawat CN 235 AU Senegal [PT DI]

PT Dirgantara Indonesia (Persero) baru saja menandatangani kontrak pembuatan satu unit pesawat dari Nepal. Diharapkan pembuatan pesawat selesai sekitar 18 bulan.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengungkapkan, penandatanganan kontrak ini juga diharapkan dapat meningkatkan pasar PT Dirgantara Indonesia di Asia dan Afrika.

Kontrak pembuatannya untuk CN235 1 unit. Ini akan memperbanyak pasar pesawat itu di Afrika,” kata Harry saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (9/7/2017).

Sebelumnya, PT DI juga telah mengirimkan pesawat jenis yang sama ke negara Afrika, yaitu Senegal sebanyak 1 unit. Bahkan saat ini Senegal menambah pesanan satu unit lagi ke PT DI dan saat ini tengah dikerjakan.

Harry menuturkan, untuk pesanan pesawat dari Nepal ini, akan dikerjakan oleh PT DI kurang lebih selama 18 bulan. “Jadi akan di deliver tahun depan,” tegas Harry.

Mengenai kemampuan CN235 yang diinginkan Nepal adalah pesawat yang dikhususkan untuk transportasi militer. “Untuk harganya, sangat variatif, tergantung pesanannya untuk apa, transportasi, patroli atau yang lainnya. Kalau patroli itu lebih mahal,” tutur Harry.

Perlu diketahui, saat ini PT Dirgantara Indonesia dan CASA menjadi dua perusahaan yang memiliki lisensi Airbus dalam memproduksi CN235. Hanya saja, dalam kesepakatannya, CASA memiliki hak pasar di wilayah Eropa dan Amerika Serikat (AS). Sedangkan PT DI memiliki hak pasar di luar dua benua tersebut.

   Liputan 6  

Sabtu, 08 Juli 2017

Kemitraan Industri Strategis yang Berbeda ala Turki

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEdFaJwp21pnLTJ7xBQ6fuCP_IAY9S097lX_PLnsLMXfL5MduT6XOfG68iLHul488t5JgI8KS6BKg1nQwtvjunWeLt25G9lKyAxRatucPrHi6GO7Dv6_9ypl6HBO6X8rO0H5JB0AmW3j3-/s1600/U-212A-submarine.jpgKapal selam U214

Di mata Indonesia, Turki adalah cara baru dalam memandang sebuah pengembangan konsep kerjasama bilateral. Bagaimana tidak, negara yang berada tepat di perlintasan Eropa dan Asia itu selalu memiliki cara dalam mengembangkan ekonominya.

Ankara misalnya, sebagai ibu kota ia sama sekali tak sesubur tanah Jawa di Indonesia yang kaya dengan gunung vulkanik aktif, sementara Ankara lebih mirip sebagai stepa dengan rumput kering dan tanah yang tandus.

Namun, toh sebagai ibu kota sebuah negara yang pernah dikuasai Dinasti Ottoman itu, Ankara adalah pusat pemerintahan sekaligus kota bisnis yang sangat nyaman bagi investor asing.

Konsep-konsep kerja sama yang berbeda itulah yang coba untuk ditawarkan kepada Indonesia, mengingat hubungan kedua negara memiliki cerita kesejarahan yang amat panjang.

Bahkan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi pun setuju bahwa ada banyak hal yang membedakan kerja sama ekonomi dengan Turki.

"Yang membedakan kerja sama-kerja sama industri strategis antara Indonesia dengan Turki adalah dengan Turki kita sudah mampu melakukan kerja sama yang sifatnya 'joint development' dan 'joint production'," tutur Retno.

Turki rupanya tak mau sebuah kemitraan yang sekadar pepesan kosong melainkan konsep kerja sama yang konkret dan berwujud nyata.

http://cdn2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/kapal-pembangkit-listrik_20170521_200804.jpgKapal pemasok listrik Turki [Tribunnews]

Sederet kemitraan khususnya di bidang industri strategis pun sudah mulai terealisasi secara konkret, lihat saja dalam hal pengembangan power ship atau kapal pemasok listrik antara PT PAL dengan Karadeniz Holding yang sudah membangun 4 "power ship" pertamanya dengan kapasitas 36-80 MW.

Kerja sama ini memungkinkan terpenuhi pasokan listrik di wilayah-wilayah byar pet di Tanah Air.

Lebih jauh, dengan Turki, Indonesia juga sudah memiliki agreement on defense industry cooperation sejak 2010.

"Dan pada saat 2015 kita sudah ada kerja sama komunikasi pertahanan software defense radio hv 9661 antara PT LEN dan Aselsan Turkish, ini adalah untuk memenuhi kebutuhan peralatan komunikasi terutama di wilayah-wilayah perbatasan," ujar Menlu Retno.

Ada juga kerja sama antara PT Pindad dengan FNSS untuk kerja sama joint development dan production untuk "medium weight armor combat vehicle" dengan kapasitas 30 ton.

Sebuah tank tempur skala menengah yang sudah mulai dikerjakan kedua perusahaan, bahkan telah diluncurkan pada Mei 2017. Prototipenya kelak akan didemonstrasikan pada saat HUT TNI pada 2017 nanti.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWzfx2ONaRgB8ub5n0fxdzNevpp23Bo3gfY6JasUd7z1Kr58L0FouOjCWowugGfuF72OlWZhoAwNnZPUc5FmXSwM9bbXj6TWRZXaEUvI2YA62muDLL9NOYfv7hcZ-38StsKttuSPYyQgqg/s1600/2058574_20170510032351kot.jpgKaplan MT [FNSS]

Kemitraan Konkret Turki tak ingin berlama-lama dengan sebuah dokumen tanpa kerja nyata. Negara yang sempat mengalami revolusi paling bersejarah pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk itu benar-benar mengagungkan kemitraan yang konkret.

Tak melulu sederet yang dikembangkan di Indonesia, kerjasama joint development antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industries untuk pengembangan pesawat CN generasi terbaru menambah daftar panjang yang membuktikan betapa nyatanya kerjasama yang ingin Turki wujudkan.

Bahkan selain pengembangan pesawat untuk CN 245, dua perusahaan yang bermitra itu juga sedang memulai pengembangan pesawat nirawak alias drone kelas medium altitude long endurance untuk kepentingan patroli di wilayah perbatasan.

"Jadi dari data tadi ada beberapa kerja sama yang dilakukan dengan Turki tampak sekali bahwa kita cukup maju untuk kerja sama industri strategis dengan Turki dan kita sudah banyak melakukan kerja sama untuk development dan production," papar Menlu Retno.

Tak berhenti di situ, Turki bahkan menginginkan kerjasama dikembangkan lebih jauh hingga menjangkau ke level pemasaran.

Misalnya, saja untuk produk-produk industri strategis yang dihasilkan dari kemitraan perusahaan dari dua negara, Turki menyatakan berkomitmen untuk memasarkannya di wilayah Timur Tengah dan Eropa. Sementara Indonesia diharapkan memegang pasar untuk wilayah Asia Pasifik khususnya kawasan ASEAN.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun turut membenarkan bahwa potensi perdagangan sektor industri strategis Indonesia-Turki sangat besar dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Saya juga surprise, mereka ternyata 'advance' untuk industri strategis. Saya yakin pesawat F35 milik Amerika dan pesawat serupa yang dikembangkan oleh Turki tidak kalah teknologinya," ucap Enggartiasto.

Oleh karena itulah, peluang itu akan digarapnya dalam sebuah kerja sama di bidang alutsista untuk meningkatkan volume perdagangan dua negara.

Ingin Akselerasi Turki menjadi bukti betapa sebuah kerja sama atau kemitraan bukan sekadar sesuatu yang menjadi bahan bahasan di meja diplomasi. Melainkan diwujudkan dalam hal yang riil di lapangan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani sendiri misalnya melihat Turki sebagai peluang pengembangan pasar dan sumber investor yang besar dalam berbagai bidang.

Hanya saja ia meminta perlunya bagi Pemerintah RI untuk mulai menghapus hambatan perdagangan termasuk tarif atau bea masuk sejumlah komuditas strategis antara kedua negara.

http://www.offiziere.ch/wp-content/uploads-001/2015/10/TAI-Anka.pngUAV TAI Anka

"Sebagian besar masalah soal harmonisasi kebijakan. Untuk pelaku usaha Turki sendiri kami melihat mereka cukup puas dengan beberapa investasi di Indonesia tapi mereka ingin akselerasinya lebih cepat," kata Rosan.

Serupa disampaikan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan yang ingin meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara secara konkret.

"Pada 2016 naik menjadi 6 miliar dolar, angka baik tapi tak cukup memadai karena kita mempunyai potensi besar. Kita telah memliki target untuk memiliki volume perdagangan 10 miliar dolar AS," kata Erdogan.

Barangkali Turki memiliki banyak kesamaan dengan Presiden Joko Widodo yang selalu ingin sebuah kerja nyata.

Wajar jika kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Turki menjadi harapan yang amat besar khususnya bagi sebagian pelaku industri strategis untuk bisa mewujudkan rencana besarnya dalam mengkontribusikan kinerjanya bagi perekonomian Indonesia. (rzy)

  Okezone  

Kemenangan TNI Berdampak Besar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaTy6_kdZr3mS6KeL5PdabvAv311Tukf5J_HjYARI6jLLZNBOvp1b_K6HB0E_KNPCV9mzwnQ1s1_tJKvKgCckeJn7a1ZnMqTo37Ks28i2_6LIsAEVWIditLKG6Y0emBaPRPIcSNe_37lGw/s1600/aasam-3.jpgAksi Kontingen Indonesia pada ajang AASAM 2017

Pasukan TNI kembali menorehkan prestasi di dunia internasional. Prajurit dari TNI Angkatan Darat menjadi juara umum dalam Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 2017 di Australia, Mei 2017.

Kemenangan tersebut tak hanya menjadi kebanggaan buat TNI. Tapi juga buat PT Pindad. BUMN yang mengkhususkan diri dalam industri teknologi pertahanan ini secara tak langsung terlibat dalam kemenangan TNI.

Ini karena senjata yang digunakan prajurit TNI merupakan bikinan Pindad. “Makanya, saya berterima kasih ke TNI,” ujar Direktur Utama PT Abraham Mose.

Abraham, yang belum genap setahun menggantikan Silmy Karim, menilai kemenangan TNI ini melempangkan jalan buat Pindad menguasai bisnis teknologi pertahanan. Bagi Abraham, target ini bukan sesuatu yang mustahil dicapai.

Pertengahan Juni 2017, Abraham menerima kunjungan Liputan6.com di kantor PT Pindad, kawasan Kiara Condong, Kota Bandung, Jawa Barat.

 Produk Utama Pindad 
http://ikahan.com/wp-content/uploads/2012/06/02-AASAM-2012.jpg[Ikahan]

 TNI menang di AASAM 2017 dan mereka menggunakan senjata Pindad. Apa pengaruhnya?

Prajurit kita menggunakan senjata dan pistol dari Pindad. Ini yang ke-10 kalinya, Indonesia memenangkan turnamen ini. Ini secara tidak langsung menjadi strategi mengenalkan produk Pindad keluar negeri. Sebab, setelah itu, negara itu (saingan TNI di AASAM 2017, red.) datang ke Pindad.

 Berarti berdampak besar?

Dampaknya sangat besar, makanya saya berterima kasih ke TNI. Ini jadi strategi kami, spread the wing untuk menguasai pasar di bidang industri pertahanan.

 Apa sih produk terlaris dari Pindad?

Yang terlaris itu amunisi. Kemudian senjata dan pistol. Tapi kalau bicara produk paling laris, sudah pasti SS2 dan SS1.

 Kenapa bisa laris?

Kalau bicara teknologi, kurang lebih sama. Kalau bicara material, saat ini kita juga masih beli material dari luar negeri. Mungkin dari sisi desain.

 Desainnya bagaimana?

Karakteristiknya kami sesuaikan dengan karakteristik pengguna dan iklim di Indonesia. Kami selalu berdiskusi dengan pengguna, dalam hal ini TNI. Mereka yang tahu karakteristik yang mereka butuhkan untuk bertempur.

 Apakah ada produk Pindad, tapi tidak dibuat negara lain?

Banyak. Panser dan tank untuk gurun.

 Itu kan bukan spesifikasi utama Pindad?

Spesifikasi kami tidak ke arah sana, tapi bukan berarti kita tidak bisa. Saat ini, kami inovasi atas permintaan mereka.

 Cuma untuk gurun?

Ada tank boat. Itu produk Pindad yang khusus digunakan di kawasan perairan Indonesia.

 Tank boat bisa dimodifikasi juga?

Ada permintaan dari Timur tengah untuk bekerja sama mengembangkan produk tank boat. Tentunya menyesuaikan karakteristik negara di sana.

 Target Utama Pindad 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNvzR2F0quwGV3FYNrG7D1RwZ7lh-wI3ND3Xp6lzlRriWPBIoCAUK6VcT19HJkuxj77Dr4t4l3lGyT2HLEMTRGLLUfJtVn8a_pf2AOGKK3jlTfnTHpYgHib2qxzM3DmWrZcnRu2S0_21-h/s1600/C_ZQUuxXYAEpSpo+sweeneygov.jpgKaplan MT [FNSS]

 Dengan kata lain, kemenangan ini jadi cara Pindad untuk menguasai bisnis teknologi militer?

Kami berpatokan ke visi Pindad. Di 2023, kami menjadi industri yang unggul dan industri yang terbesar di Asia dalam bidang industri pertahanan.

 Memang mungkin?

Ini sangat mungkin. Kalau kita berbicara Pindad, perusahaan ini ada sejak 1808. Jadi kalau bicara penguasaan teknologi, bicara profesionalisme, bicara keahlian untuk memproduksi senjata, rasanya dengan waktu yang panjang itu kita sudah kuasai.

 Sejauh ini Pindad sudah cukup menguasai industri pertahanan?

Tidak serta merta. Kami harus punya strategi. Strateginya adalah dengan melakukan dua pendekatan. Pertama, terus berinovasi secara internal. Sisi lain strategi kita adalah melakukan ekspansi pasar, dengan melakukan strategic partnership.

 Inovasinya dengan menghasilkan produk baru?

Ini sudah menjadi KPI kami sebagai BUMN. Minimal dua produk inovatif yang harus kita luncurkan. Tahun ini kami punya rencana (produk baru) di bawah 10 produk

 Apa saja produk baru Pindad?

Di Industri pertahanan kita akan launching produk baru kita, yang disebut senjata serbu bawah air, sniper yang baru, kemudian ada pistol. Kalau pistol dan senjata mungkin ada empat atau lima buah. Jadi kurang lebih ada sembilan produk inovatif.

Kalau untuk bidang industrial, produk-produk Alsintani, yang kemarin di Aceh dalam pameran pertanian.

 Kalau bicara peminat, siapa peminat Pindad?

Kalau berminat yang membeli produk Pindad sudah banyak. Dari Timur Tengah, Eropa, kemudian dari Australia, dan lain-lain. Tentunya, kami tetap melihat, bagaimana regulasi. Kami juga harus mengutamakan keunggulan dalam negeri.

 Pasar Produk Pindad 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiCMocePPbYoJtgWzOYsPY2vrl-Ltqs5okQSFmbQAdT_TtfaoHmd171EJKRh-FAcXNlsoAaljWpl6Maa2qAN_A_wyoNQXLOwNQycIRSbxxAxFyCIAe7Bi3qJkxkSZByC5dDXJpclKtyb7V/s1600/IMG-20170705-WA0007.jpgKendaraan pertanian produksi PT Pindad [def.pk]

 Memang target market-nya ke mana saja?

Saat ini, market yang menjadi sasaran adalah Timur Tengah, sebagian dari Asia Tenggara. Itu sudah ada beberapa kontak. Mudah-mudahan tahun ini juga akan punya kontrak untuk ekspor amunisi ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Timur tengah.

 Pasti ada saingan?

Ada. Tapi kami punya strategi. Karena industri pertahanan itu segmen tersendiri. Hanya beberapa industri pertahanan yang punya kemampuan unggul.

Sehingga kami memilih melakukan strategic partnership dengan beberapa negara dan vendor yang unggul.

 Yang jadi partner?

Mereka tahu Indonesia punya kemampuan. Karena kami juga butuh beberapa material dari mereka, butuh teknologi bahan dari mereka.

 Konkretnya seperti apa?

Misalnya konsep joint marketing dan joint production. Itu sudah berjalan. Salah satunya dalam waktu dekat kami akan kerja sama membangun munisi di Turen (Malang).

 Selain itu?

Kami akan kerja sama, mungkin senjatanya merek Pindad dan kami bisa menjual produk itu di luar.

 Negara mana saja yang mau kerja sama?

Beberapa negara di kawasan Timur Tengah.

 Apa sih hambatan Pindad?

Untuk memasarkan produk pertahanan, ada satu regulasi yang kita sadari kita tidak bisa melanggar. Karena ini bicara ujung-ujungnya kedaulatan negara. Sehingga apapun kita harus izin dulu jika kita akan ada kerja sama atau penjualan produk.

 Tapi sudah ada solusi?

Dengan melakukan strategic partnership itu, kami bisa menjual produk di dalam negeri, kami juga bisa menjual ke luar negeri dan ini sudah berjalan.

  Liputan 6