SBS-800 Upmast X-Band SharpEye™ [Kelvin Hughes] ★
Kelvin Hughes, is pleased to announce that two ports in Indonesia have selected variants of the company’s SBS-800 Upmast X-Band SharpEye™ range to ensure the safe entry and exit, management and monitoring of vessels.
The second largest port in Indonesia, Surabaya has opted for the SBS-800-2. The centre of cargo distribution for East Java and a gateway to Eastern Indonesia, Surabaya is accessed from the North through the Madura strait, a 25-mile-long, 100m wide and 9.5m deep channel between East Java and Madura Island. The port has multi-purpose terminals, handling general cargo, bulk carriers, gas carriers, tankers, container vessels, Ro-Ro and passenger vessels.
The port of Bitung is being developed as an international hub and currently handles general bulk cargo, tankers, containers and cruise vessels. It is located in the Lembeh Strait, 50km east of Manado. The Bitung Port of Administration has selected the SBS-800-3 pulse Doppler radar with frequency diversity.
The SBS-800 radar systems are designed to align with the 'Basic' and 'Standard' capability types of IALA V-128. With their patented, solid-state SharpEye™ technology, they transmit a low power pulse sequence which enables short, medium and long range radar returns to be detected simultaneously.
Doppler processing of the radar returns provides coherent information concerning target velocity and enables the detection of very small and slow moving objects with a low Radar Cross Section (RCS). Through a series of electronic filters, the SBS-800 is able to distinguish between targets of interest and sea, rain and land clutter.
In addition, with no magnetron required for the system, maintenance costs are significantly reduced.
Ilustrasi ★
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebutkan bahwa serangan piranti lunak perusak atau malware menjadi ancaman baru yang dapat mengganggu sistem pertahanan Indonesia.
"Perang konvensional berupa adu kekuatan alutsista saat ini potensinya kecil. Dunia dan Indonesia sedang dihadapkan pada ancaman malware, ini baru dan sedang populer," jelas Menhan ketika menjadi pembicara di Indonesia International Defense Science Seminar yang diadakan di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mengatakan serangan baru tersebut, juga berpeluang mempengaruhi stabilitas keamanan nasional.
"Malware bisa mengganggu kinerja seluruh pihak, tidak ada target tertentu. Ini menjadi berbahaya ketika menyerang data yang sensitif bagi negara, tentu akan menjadi ancaman bagi pertahanan Indonesia," ujar Ryamizard.
Bahkan, menurut dia, selain mengganggu pertahanan nasional malware juga dapat mengusik kehidupan masyarakat secara langsung.
"Virus jenis ransomware yang baru-baru ini masuk ke Indonesia tujuan utamanya adalah untuk memeras korban. Pekerjaan masyarakat akan terganggu, dan bisa jadi menciptakan rasa frustasi di kalangan masyarakat karena pemerasan yang terjadi, ini juga perlu diantisipasi," kata Menhan.
Oleh karena itu, ia menuturkan perlu ada kolaborasi dari sejumlah negara untuk melawan masuknya piranti lunak perusak ini.
"Serangan ini menjadi musuh bersama, makanya harus ada kerja sama dengan banyak negara untuk menghalau serangan siber tersebut," tuturnya.
Serangan mobile malware naik tiga kali lipat di Q1 2017
Aksi kejahatan siber global ransomware tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Sebaliknya, dilaporkan mengalami peningkatan volume mobile ransomware sebesar tiga kali lipat selama beberapa bulan pertama di tahun 2017.
"Lanskap ancaman mobile khususnya ransomware jauh dari tanda-tanda perlambatan di Q1 2017. Ransomeware yang menargetkan perangkat mobile melonjak dengan jenis ransomware baru dan modifikasi yang terus berkembang," kata Roman Unuchek, Senior Malware Analyst Kaspersky Lab, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA News, Senin.
"Pengguna perlu memahami bahwa penyerang dapat - dan akan terus - mencoba untuk memblokir akses data mereka, tidak hanya di PC tetapi juga pada perangkat mobile mereka," sambung dia.
Menurut laporan Kaspersky Lab Malware Report for Q1, jumlah file mobile ransomware yang terdeteksi mencapai 218.625 selama kuartal pertama tahun ini.
Angka ini meningkat dibandingkan dengan 61.832 pada kuartal sebelumnya di mana jenis mobile ransomware Congur menyumbang lebih dari 86 persen.
Ransomware Congur merupakan sebuah blocker - membuat atau mengatur ulang PIN (passcode) perangkat sehingga tidak memungkinkan pengguna menggunakan perangkat, dan kemudian meminta mereka untuk menghubungi pelaku kejahatan melalui QQ messenger untuk membuka blokir tersebut.
Bahkan dalam beberapa varian, ini mengambil keuntungan lebih lanjut dari hak administrator untuk menginstal modul mereka dalam folder sistem sehingga membuat modul ini hampir tidak mungkin untuk dihapus.
Meski demikian, Trojan-Ransom Android OS Fusob tetap menjadi mobile ransomware populer di kuartal pertama, terhitung hampir 45 persen pengguna diserang oleh mobile ransomware.
Setelah dijalankan, Trojan meminta hak administrator, mengumpulkan informasi tentang perangkat, termasuk koordinat GPS dan riwayat panggilan, dan mengunduh data ke server jahat. Setelah itu, kemungkinan ada perintah untuk memblokir perangkat.
Amerika Serikat menjadi negara yang paling terpukul oleh mobile ransomware di Q1, dengan ransomware Svpeng menjadi ancaman yang paling luas.
Tidak hanya itu, laporan tersebut menunjukkan bahwa ransomware yang menargetkan semua perangkat, sistem dan jaringan juga terus bertambah, dengan 11 jenis kriptor baru dan 55.679 modifikasi baru bermunculan di Q1.
Secara kesuluruhan, 55.679 modifikasi ransomware Windows baru terdeteksi selama kuartal tersebut di mana mengalami peningkatan hampir dua kali lipat di Q4 2016 (29.450). Sebagian besar modifikasi baru ini termasuk dalam keluarga Cerber.
Laporan Kaspersky Lab Malware Report for Q1 juga menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dari sisi serangan mobile malware.
Ada sebanyak 32,97 persen pengguna produk mobile security dari Kaspersy Lab di Indonesia yang terdeteksi mengalami serangan mobile malware.
MultiyearsAslog Kasal Laksmana Muda Mulyadi didampingi Danlanal Lampung Kolonel Laut (P) Kelik Haryadi saat peletakan lunas kapal pembangunan tiga unit kapal angkut tank.
Asisten Logistik (Aslog) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Muda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P. menghadiri prosesi Peletakan Lunas Kapal (Keel Laying) pembangunan tiga unit kapal TNI AL jenis angkut tank di galangan kapal PT. DRU Bandar Lampung, Senin (10/7/2017) kemarin.
Keel Laying ditandai dengan penekanan Sirine dan Pengelasan Lunas Kapal oleh Aslog Kasal yang dilanjutkan dengan penanda tanganan berita acara oleh Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Disadal) dan PT. DRU.
Dalam sambutannya Aslog Kasal Laksda Mulyadi, menyampaikan bahwa pembangunan tiga unit kapal perang TNI AL jenis Angkut Tank (AT) 5-6-7 merupakan realisasi dari rencana dan strategi pembangunan kekukatan TNI AL sekaligus komitmen TNI AL dalam mengimplementasikan UU nomer 16 tahun 2012, yaitu pemberdayaan industri dalam negeri.
Ditambahkannya bahwa pembangunan kapal dengan kualitas yang sudah disertakan dalam spektek dikendalikan dan diawasi oleh satgas, juga bermitra dengan pengawas yang independen dari Lloyd’s Register, Keel Laying adalah sangat penting dalam pembangunan sebuah kapal perang, pembangunan yang tepat waktu tepat mutu dibutuhkan kerja keras dan kerja serius.”
Aslog Kasal juga menyampaikan pesan dan ucapan terima kasih kepada semua karyawan yang telah ikut andil besar dalam pembangunan kapal tersebut. “Apapun yang dikerjakan mereka ikut andil besar untuk mempertahan NKRI, mengapa ? kalau kapal ini sudah jadi dan beroperasi di wilayah NKRI,di situ kelihatan dampak penangkalannya, artinya sekecil apapun mereka punya peran”.
“Sampaikan rasa bangga ini kepada seluruh karyawan pada saat kumpul-kumpul, sampaikan pengertian bahwa mereka sedang membuat alat yang nantinya menjaga NKRI, jadikan kebanggannya sebagai pemicu dalam membangun kapal perang yang hebat,” tambah Laksda Mulyadi.
Selesai acara peletakan lunas kapal dilanjutkan dengan foto bersama dan peninjauan langsung proses pembangunan kapal AT-5, AT-6 dan AT-7 dalam area galangan.
Dalam acara tersebut Aslog Kasal beserta rombongan yang terdiri dari Waaspotmar Laksma TNI Sigit Setiyanta, Kadislaikmatal Laksma TNI Sudarmoko, S.E., M.M.,Kadislitbangal Laksma TNI Ir. Arief Maksum dan Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, S.T.diwakilkan Sekdisadal,dalam kegiatannya hingga selesai didampingi oleh Komandan Lanal Lampung Kolonel Laut (P) Kelik Haryadi, S.H., M.Si., Dansatgas Yekda Kapal AT-4, Dansatgas Yekda Kapal AT-5-6-7, Dirut PT. DRU dan para Manager serta para Perwira lainnya dari Mabesal, Lanal Lampung, Satgas Yekda Kapal juga pengawas dari Lloyd’s Register. (rilis/sir)
♖ Poskota
Ilustrasi
Produk industri pertahanan Indonesia melalui beberapa badan usaha milik negara (BUMN) mulai diminati beberapa negara di Benua Afrika. Salah satunya Senegal.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menjelaskan, Senegal siap membeli produk kapal perang buatan PT PAL (Persero).
“Senegal sudah membicarakan mengenai pembelian kapal perang dengan PAL, kita tunggu saja,” kata Harry, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Seperti diketahui, kapal perang jenis PKR atau kepanjangan dari Perusak Kawal Rudal ini merupakan kapal perang yang difungsikan untuk menyerang antar prukaan. Kapal ini juga dilengkapi dengan torpedo dan rudal yang mampu menenggelamkan kapal lawan.
Sementara jenis LPD atau Landing Platform Dock adalah kapal angkut personil yang cenderung memiliki ukuran yang lebih besar dari PKR. Kapal ini mampu mengangkut ribuan personel, 22 kendaraan lapis baja, dan sejumlah helikopter.
“Jika ini nanti dikirim, maka akan menjadi kapal PAL pertama yang dimiliki oleh negara di Afrika,” ucap Harry.
Selama ini produk industri pertahanan RI yang sudah merajalela di daratan Afrika adalah produk senjata dan kendaraan tempur dari PT Pindad (Persero) dan pesawat dari PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Untuk Senegal, bahkan beberapa waktu lalu telah menerima produk CN235 buatan PT DI. Saat ini Senegal tengah menambah satu lagi pemesanan pesawat jenis yang sama ke PT DI.
Pesawat kedua yang akan difungsikan untuk patroli udara ini akan dikirimkan PT DI pada 2018.
♖ Liputan 6
Alternatif pencarian sumber danaKendaraan tempur Komodo 4x4 Atlas produksi PT Pindad [IMF] ●
PT Pindad (Persero) mulai melirik sumber pendanaan dari pasar modal. Menariknya, ini merupakan aksi korporasi perdana bagi produsen senjata itu di lingkup pasar modal.
Direktur Pindad Achmad Sudarto mengatakan, ada dua pilihan instrumen sumber pendanaan. Manajemen tengah menimbang apakah akan merilis Medium Term Notes (MTN) atau Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
“Tapi harapannya, kami bisa meraih dana segar Rp 500 miliar,” ujar Achmad, Jumat (7/7).
Ia menambahkan, sebelumnya Pindad belum pernah mencari sumber pendanaan melalui pasar modal. “Kenapa pasar modal, karena pendanaan dari pasar modal lebih murah,” imbuh pria yang sebelumnya menjabat Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) itu.
Salah satu dari dua instrumen pasar modal itu ditargetkan bisa terbit di sisa tahun ini. Untuk saat ini, lanjut Achmad, prosesnya sudah dalam tahap akhir pemeringkatan. Ia berharap, Pindad bisa memperoleh rating minimal A+.
Pindad berencana menggunakan dana hasil aksi korporasinya itu untuk penambahan kapasitas produksi. Dengan alasan bukan perusahaan terbuka, Achmad enggan merinci target kapasitas produksi Pindad. Yang pasti, penambahan kapasitas produksi bukan hanya difokuskan pada produksi senjata tapi juga segmen bisnis lain milik Pindad seperti alat berat.
DSME has been selected to partner PT PAL for repair and overhaul work on Indonesia's lead Cakra-class boat. Project will extend operational life of the diesel-electric submarine to 2024 The TNI-AL's lead 209/1300 Cakra-class submarine, KRI Cakra. (DSME)
Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) has been selected to carry out maintenance, repair, and overhaul (MRO) work on the Indonesian Navy's (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL's) lead Cakra (Type 209/1300)-class diesel-electric submarine, industry sources confirmed with Jane's on 11 July.
The South Korean company will partner with Indonesian state-owned shipbuilder PT PAL as joint lead contractors in the project, which seeks to overhaul KRI Cakra 's machinery, and see the installation of new electro-optical and GPS components on the boat's periscope mast.
The contract also includes general hull rehabilitation works, and a replacement of the submarine's combat management system (CMS). These works are expected to involve a number of other sub-contractors, but the names are not immediately available.
Jane's first reported in November 2015 that the Indonesian government has received proposals from DSME and DCNS for the USD 40 million project, which seeks to extend the service life of Cakra till at least 2024. Jane 's understands that DSME was selected due its technology transfer proposals, which were deemed to be more beneficial for the local shipbuilding industry.
Cakra is one of two Type 209/1300 submarines currently operated by the TNI-AL. The boats were built by German shipbuilder Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), and have been in service since 1981. According to Jane's Fighting Ships, the platform features an overall length of 59.5 m, an overall beam of 6.2 m, and a hull draught of 5.4 m, and is armed with eight 533 mm torpedo tubes.
♖ IHS Jane's
Susi Sebut Mau Investasi atau Nyolong?Menteri Susi mengaku heran dengan sikap investor yang keberatan dengan peraturan penenggelaman kapal ex asing yang menangkap ikan secara ilegal. Foto/Ilustrasi ●
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku heran dengan sikap investor yang berkeberatan dengan peraturannya mengenai penenggelaman kapal ex asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal (illegal, unreported, unregulated/IUU fishing) di wilayah perairan di Indonesia. Padahal, pihaknya hanya akan menenggelamkan kapal yang terbukti bersalah dan melanggar aturan.
Dia mengungkapkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya menenggelamkan kapal asing yang melakukan tindakan IUU fishing. Jadi, investor yang memang berniat berinvestasi di Tanah Air tak perlu khawatir dengan kebijakan tersebut.
"Saya bingung, masa penenggelaman kapal membuat investor tidak nyaman. Kalian mau invest atau mau nyolong? Jadi dalam satu list keberatan pengusaha investasi di Indonesia salah satunya adalah penenggelaman kapal. Kita kan hanya tnggelamkan kapal yang dicuri," katanya di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Menurutnya, KKP memiliki standard operating procedure (SOP) mengenai penenggelaman kapal. Jika memang tidak terbukti bersalah, maka kapal tidak perlu takut berlayar di laut Indonesia. "Kita semua punya SOP, punya aturan yg tdiak mungkin tenggelamkan kapal yg lewat saja. Kalau nyuri pasti kita tenggelamkan," imbuh dia.
Mantan Bos Susi Air ini berpesan, apapun yang terjadi di masa mendatang, kebijakan penenggelaman kapal eks asing yang melakukan aksi IUU fishing tidak boleh dihentikan. "Banyak kalangan yang tidak ingin, karena ini jadi detterence effect. Saya mohon ini dijaga dan disuarakan," tandasnya. (akr)